Metode Mengangkat Mesin
Tiga metode yang biasa digunakan mengangkat mesin :
1. Block and
Tackle – ini memerlukan metode pemindahan
tambahan. Sebuah troli yang berjalan diatas adalah perlu untuk membawa mesin ke
bangku kerja.
2. Operasi secara manual, alat angkut hidrolik bergerak –
ini memberikan kemudahan mengangkat mesin dari truk dan dapat dengan mudah
disetir ke bangku kerja.
3. Forklift
troley or truck – digunakan
ketika mesin ditempatkan palet kayu. Mesin harus diletakkan pada palet sehingga
mesin tidak bergerak ketika diangkat.
Kekuatan Badan Sewaktu
Mengangkat
Gaya gravitasi menarik semua benda ke arah bawah. Bila
kita mengangkat sebuah benda, badan kita harus mendapat kekuatan yang cukup
untuk mengatasi gaya
tersebut dan itu harus dikerjakan melalui tangan dan punggung. Tangan bertindak
sebagai tuas dan kekuatan yang diperlukan untuk mengangkat adalah otot-otot,
seperti terlihat pada gambar di bawah.
Gambar 1. Kekuatan pada badan
sewaktu mengangkat
Lengan
bekerja sebagai tuas dalam gambar. Otot dilengan depan mempunyai tuas yang
sangat pendek untuk bekerja, maka kekuatan yang diperlukan untuk mengimbangi
berat pada ujung lengan adalah jauh lebih besar dibandingkan beratnya sendiri.
Gambar 2. Kekuatan dilengan depan
Otot
punggung juga bekerja pada lengan yang sangat pendek maka kekuatan yang
diperlukan sangat besar.
Bila suatu
beban berat diangkat kekuatan pada punggung dapat memelintir atau meremukkan
tulang belakang bagian punggung bawah.
Gambar 3. Tampak samping dari
tulang belakang
Prinsip-prinsip umum untuk
penanganan secara manual yang benar adalah :
·
Usahakan
benda sedekat mungkin, terhadap tulang belakang.
·
Gunakan
kedua belah tangan.
·
Gunakan
cengkraman tangan yang aman.
·
Gunakan cara
yang berirama, hindari bengkokan atau puntiran yang tidak perlu.
·
Gunakan otot
kaki untuk memberikan kekuatan mengangkat sepenuhnya (bukan otot punggung),
jagalah punggung tetap tegap ketika mengangkat.
·
Perkecillah
ketinggian mengangkat.
·
Bentuklah
tim pengangkat bila mungkin.
Pertimbangkan
Sebelum Melakukan Pengangkatan
·
Apakah benda itu tidak terlalu besar atau terlalu
berat atau terlalu aneh/jelek ?
·
Apakah anda
harus membungkuk ?
·
Apakah benda
mempunyai bagian yang bergerak ?
·
Seberapa
sukar untuk menggenggam dan dapatkah anda menggunakan genggaman anda selama
pemindahan ?
·
Apakah
permukaan lantai licin atau tak rata ?
Bila jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan ini memperlihatkan bahwa ada resiko terhadap keselamatan
anda atau bahwa pengangkatan mungkin berakhir dengan kecelakaan, buatlah
perubahan-perubahan pada tugas itu.
Pengangkatan Berulang
Bila
pengangkatan perlu dilakukan berulang-ulang resiko akan terluka harus diadakan
penilaian yang lebih akurat. “The Code of
Practice for Manual Handling “,1998, menggariskan suatu prosedur untuk
diikuti untuk memeriksa resiko yang berhubungan dengan tugas-tugas pengangkatan yang berulang. Dengan
mengikuti prosedur yang diberikan dalam bagian 7.2.1 (halaman 29, gambar 6)
satu nomor dapat diperoleh yang memberikan indikasi dari resiko yang termasuk
Kode kemudian menunjukkan rekomendasi pada bagaimana untuk memulai.
Tim Pengangkat
Satu cara untuk melaksanakan
pengangkatan dengan aman adalah mengangkat bersama-sama dengan orang lain
sebagai satu tim. Jika anda melakukan ini maka ada peraturan praktis untuk
diikuti yang akan menolong anda menyelesaikan tugas tanpa kecelakaan.
·
Rencanakan
pengangkatan itu sebelum anda mulai.
·
Yakinkan
bahwa anggota tim rata-rata sama tinggi.
·
Tunjuklah
satu orang yang memberi aba-aba pengangkatan.
Cara Pengangkatan
Tempatkan
kaki dekat pada sisi-sisi benda yang akan diangkat. Jika benda cukup kecil,
tempatkan kaki sedemikian sehingga benda yang akan diangkat dekat pada pusat gaya berat dari badan –
yaitu, dekat pada tulang belakang. Dengan punggung selurus mungkin, peganglah
dengan kuat benda itu dengan kedua belah tangan sehingga pusat berat dari benda
berjarak hampir sama dari kedua belah tangan. Angkatlah dengan punggung tegap
(lurus) dan kaki dibengkokkan.
Gambar 4. Penempatan kaki
Gambar 5. Jaga punggung tegap dan
gunakan kaki untuk mengangkat
Cara mengangkat atau memindahkan orang sakit atau
celaka
Mengangkat orang yang luka parah
atau sakit berat harus dalam keadaan berbaring. Pada bagian anggota yang
terluka atau patah terlebih dahulu harus di balut dengan kain.
Dalam pekerjaan ini hendaklah
dipakai tandu. Jika sakit orang itu tidak terlalu berat, maka kursi atau
kendaraan yang dijalankan lambat-lambat bolah dipakai untuk membawa si sakit ke
rumah sakit.
Mengangkat orang sakit atau celaka
Cara mengangkat atau memindahkan orang sakit ke tandu
dilakukan dengan cara :
a. Berlutut pada bagian kepala, badan, dan kaki si sakit,
atau si korban.
b. Angkat perlahan-lahan secara bersama-sama dan dengan
hati-hati.
c. Tarik badan si sakit ke badan kita, sehingga kelihatan
miring.
d. Waktu akan membaringkan kembali si sakit ke tandu,
tarik kaki kanan ke belakang.
e. Berlutut bersama-sama dan baringkan si sakit ke atas
tandu.
f. Angkat tandu bersama-sama, dilakukan oleh dua orang
dan yang seorang lagi memayungi dari terik matahari.
Bila si sakit atau si korban tidak begitu parah dapat
pula ia papah.
a. Cara memapah dapat dilakukan oleh dua orang.
b. Berdiri pada bagian samping kanan dan kiri si sakit.
c. Belitkan tangan kirinya dan tangan kanannya pada bahu
kita dan tangan si sakit dipegang oleh kita. Tangan yang sebelah lagi dipakai
memegang pinggang si sakit.
d. Ketika memapah, aturlah kaki jangan sampai beradu
dengan kaki si sakit. Bila kaki si sakit ke belakang usahakan agar kaki kita
yang berada sebelah dalam mengikuti ke belakang. Jadi, dengan demikian pada
waktu berjalan kita tidak akan
terganggu.
e. Ketika berjalan, berjalanlah secara perlahan-lahan dan
hati-hati. Dan istirahatlah bila si sakit menghendakinya.
Mengangkat
benda berat
Cara mengangkat dan memikul benda
a. Waktu mengangkat benda, usahakanlah agar tubuh tetap
tegak.
b. Membagi-bagi berat beban sama rata.
c. Biarkan susunan tulang dari tubuh menyokong dan
menopang beban.
d. Gunakan alat pikul seperti penyandang, ambil kulit
atau pikulan.
Cara yang benar mengangkat dengan
tangan.
Tulang punggung manusia bukanlah
mesin angkat yang efisien dan dapat mudah rusak bila dipergunakan dengan cara
yang tidak benar.
a. Suatu angkatan hendaknya dimulai dengan kedudukan si
pengangkat dalam sikap yang seimbang dengan meletakkan kedua belah kaki agak
merenggang dan barang yang akan diangkat harus di dekatkan dengan badan.
Yakinlah bahwa barang itu ada pegangan pengamannya. Sebelum mengangkat, badan
harus tegak dan dalam kedudukan sedekat mungkin dengan barang yang akan
diangkat.
b. Untuk mengangkat beban, mula-mula luruskan kaki. Cara
ini untuk meyakinkan bahwa daya angkat kita sedang disalurkan benar-benar
melalui urat-urat dan tulang-tulang.
c. Untuk melengkapi angkatan, luruskan badan bagian atas
sampai dengan keadaan tegak. Pengangkatan yang sempurna ialah menaikkan beban
separuh tinggi badan pada keadaan tegak.
Batas Berat Yang Diijinkan
Umumnya seorang pekerja perorangan
dewasa tidak akan diminta untuk mengangkat, menurunkan atau membawa suatu benda
yang beratnya lebih dari 55 kg tanpa bantuan mesin atau bantuan lainnya.
Penanganan Secara Mekanis Yang Aman
Pusat Gravitasi
Semua benda dapat dianggap mempunyai pusat gravitasi
sama dengan pusat massa.
Itu adalah titik dimana benda tersebut akan betul-betul imbang. Benda yang
sederhana seperti lingkaran dan bujur sangkar mempunyai pusat gravitasi yang
mudah ditemukan.
Gambar 6. Pusat Gravitasi dari lingkaran dan bujur
sangkar
Pusat
gravitasi dari bentuk tiga dimensi juga terdapat pada pusat geometrik
Gambar 7. Pusat
Massa benda 3-D
Pusat gravitasi benda yang tidak beraturan seperti
mesin sangat tergantung dari bentuk dan massa
dari logam yang digunakan pada mesin tersebut. Pada waktu diangkat, letak pusat
gravitasi akan berubah jika terdapat bagian pelengkap lainnya. Sebagai contoh,
jika bagian kepala mesin masih terpasang, pusat gravitasi menjadi lebih tinggi
dari pada tanpa bagian kepala tersebut. Jika Gearbox dipasang, pusat gravitasi
berpindah menuju gearbox. Gambar di bawah menunjukkan perkiraan pusat gravitasi
dari blok dan kepala mesin.
Gambar 8. Pusat gravitasi dari sebuah mesin.
Pusat gravitasi dari tubuh manusia
Tubuh manusia mempunyai bentuk yang
sangat tidak beraturan. Walaupun demikian jika anda berdiri dengan kedua tangan
disamping kanan dan kiri pusat gravitasi terdapat pada tulang belakang anda.
Pada saat anda mengangkat sebuah benda, berat benda
dikombinasikan dengan berat tubuh anda dan pusat gravitasi baru bergerak menuju
ke arah benda. Jika anda menahan benda
tersebut di depan anda, maka pusat gravitasi terletak di depan anda. Jika pusat
gravitasi terlalu jauh di depan tubuh anda sampai melewati garis depan kaki
anda, maka anda akan terjatuh. (untuk mencegah anda terjatuh, anda harus
melakukan sesuatu misalnya mengambil satu langkah ke depan atau menarik tangan
mendekat ke tubuh)
Gambar 9.
mengangkat sebuah benda mengakibatkan perpindahan dari pada pusat
gravitasi tubuh.
Pemasangan Sling
dan Hook Pada Komponen
Pemasangan selempang/tali pengangkat
- Selempang harus ditempatkan dibawah mesin dimana mereka tidak merusak mesin pada saat mesin tersebut diangkat.
- Selempang harus diperlebar, sehingga alat itu dapat memikul beban mesin dengan rata.
- Titik angkat harus di dekatkan pada pusat massa mesin (titik berat mesin).
Gambar 10.
Kesalahan Cara Pemasangan Selempang Mesin
Gambar 11.
Posisi Pemasangan Selempang Pada Mesin
Pemasangan Cantelan
Beberapa
mesin mempunyai mata cantolan yang dipasang mati yang dibutuhkan untuk
menambatkan selempang pengangkat. Jika mata cantolan tidak dipasang mati,
secara sementara waktu dapat disekrupkan ke dalam lubang baut kop silinder.
Cantelan
hendaknya:
·
Disekrupkan
dalam keseimbangan, sehingga beban mesin dipikul tanpa rasa cemas bahwa
cantelan akan terlepas dari lubang.
·
Pemasangan
mati menyebabkan mesin akan seimbang jika diangkat.
Gambar 12. Mata
Cantelan Disekrupkan Kedalam Blok Mesin
Penanganan
Zat-Zat Kimia Dan Bahan Berbahaya
Dalam penggunaan dan perawatan
kendaraan sudah tentu akan terlibat dengan bahan-bahan kimia yang apabila tidak
ditangani dengan baik dapat membahayakan kehidupan manusia atau lingkungan.
Bahan-bahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Bahan beracun.
b. Bahan yang mudah terbakar.
c. Bahan yang mudah merusak kendaraan.
1. Bahan
Beracun
Bahan beracun adalah zat kimia yang
apabila termakan (bentuk padat atau cair) atau terhirup (bentuk gas), dalam
waktu singkat dapat mengakibatkan keracunan ringan dengan gejala pusing, mual,
muntah, sakit perut, atau mencret. Bisa juga mengakibatkan keracunan berat yang
dalam waktu singkat dapat mematikan, yang diawali dengan gejala keracunan
ringan.
Bahan-bahan yang tergolong beracun
adalah :
a. CO (karbon monoksida).
b. Pb (timah hitam).
c. Hg (air raksa).
d. Sealer
araldite dan plastic steel.
a. CO (Karbon
Monoksida)
CO dihasilkan oleh pembakaran yang
tidak sempurna pada motor bensin dan dibuang ke udara melalui knalpot. Apabila
kadar CO pada udara terlalu tinggi maka orang yang menghirup udara tersebut
akan keracunan dan akan menimbulkan kematian.
Untuk mengurangi pencemaran udara
oleh CO maka tidak dijinkan menghidupkan kendaraan pada ruang tertutup termasuk
di bengkel. Demikian juga dengan engine
stand yang pada umumnya dihidupkan di dalam bengkel diharuskan membuat
saluran gas buang dari engine stand
keluar ruangan.
Disamping itu, untuk mengurangi
pencemaran udara oleh CO dan gas-gas lainnya yang terkandung di dalam gas
buang, maka kadar CO pada gas buang harus diupayakan serendah mungkin paling
tidak harus di bawah batas maksimum yang diijinkan. Batas maksimum CO pada gas
buang, tergantung kepada negara dimana aturan tersebut diberlakukan. Misalnya
untuk Indonesia
ditetapkan sebesar 1,5 % maksimum.
b. Pb (Timah
Hitam)
Timah hitam pada otomotif lebih
banyak digunakan pada baterai. Namun demikian timah hitam pada baterai ini
dinyatakan tidak beracun karena berbentuk batangan, kalaupun ada yang berbentuk
partikel pada baterai partikelnya relatif cukup besar. Timah hitam bisa beracun
kalau partikelnya sangat kecill, yaitu timah hitam yang terdapat pada gas buang
motor bensin, dimana timah hitam ditambahkan untuk meningkatkan angka oktan
atau mengurangi detonasi. Dengan ditambahkannya Pb pada bahan bakar bensin maka
otomatis campuran tersebut akan terbuang ke udara melalui knalpot. Hasil buangan
inilah yang dapat mengakibatkan keracunan pada manusia apabila terhirup dalam
jumlah tertentu. Hal ini akan terjadi secara ilmiah pada suatu kota yang lalu lintas kendaraannnya sangat
padat.
c. Hg (Air
Raksa)
Keracunan karena air raksa yang
termakan oleh manusia dalam jumlah tertentu mengakibatkan kematian walaupun
proses terjadinya relatif cukup lama. Sebenarnya hampir semua logam akan
menjadi racun kalau berbentuk partikel yang sangat halus dan terserap oleh
tubuh. Demikian juga dengan air raksa yang dalam keadaan normal berbentuk cair,
jika tertelan maka akan dapat diserap oleh tubuh melalui perut.
Benda-benda yang digunakan di
bengkel otomotif yang mengandung air raksa pada umumnya adalah :
1. Termometer Gelas.
2. Baterai kering.
3. Bohlam Khusus, yang digunakan untuk penerangan.
Untuk mencegah polusi karena air
raksa ( khususnya polusi air tanah) maka benda-benda yang mengandung air raksa
yang akan dibuang (barang bekas) seharusnya dibuang pada tempat khusus dimana
tidak akan terjadi peresapan air raksa tersebut ke dalam tanah. Cara penanganan
yang paling baik untuk menangani benda-benda yang mengandung air raksa adalah
daur ulang, dimana benda-benda tersebut dikumpulkan pada tempat khusus lalu
dikirimkan ke pabrik yang khusus menangani daur ulang.
d. Sealer Araldite dan Plastic Steel
Kedua jenis sealer ini sering
digunakan dibengkel otomotif sebagai bahan pengisi retakan atau untuk merekat
komponen yang pecah. Walaupun sebenarnya ada peringatan pada keterangan yang
tertulis pada pembungkus sealer, tetapi orang sering tidak membaca ataupun
mengabaikan peringatan tersebut.
Araldite dan plastic steel adalah berbentuk pasta
sebelum dicampur dengan hardenernya. Untuk mencampurnya harus menggunakan alat
bantu (jangan menggunakan jari tangan) agar terhindar dari kemungkinan bahan
tersebut termakan. Disamping itu hendaknya diperhatikan agar zat-zat tersebut
tidak disalahgunakan menjadi bahan perekat untuk peralatan makan, karena
walaupun zat tersebut sudah mengering, tidak ada keterangan bahwa racunnya akan
hilang.
2. Bahan Yang
Mudah Terbakar
Bahan yang mudah terbakar yang
sering digunakan di bengkel otomotif harus ditangani secara khusus agar
terhindar dari bahaya kebakaran. Bahan-bahan yang tergolong mudah terbakar
adalah:
a. Bensin.
b. LPG.
c. Uap baterai.
d. Asetilen.
a. Bensin
Kebakaran yang paling sering terjadi
pada kendaraan otomotif adalah diawali oleh kebakaran bahan bakar bensin,
karena bensin akan langsung menyala bila terkena percikan bunga api yang
bersumber dari rokok, korek api dan lentikan bunga api dari kabel-kabel listrik
yang banyak terdapat di dalam kendaraan.
Seperti kita ketahui bahwa di dalam
bodi kendaraan sering terdapat kabel listrik yang terpasang berdekatan dengan
sistem bahan bakar kendaraan. Hal ini terjadi karena tidak ada tempat lain
dimana kabel-kabel tersebut dapat diletakkan. Dengan demikian, sebagai orang
otomotif kita harus menyadari bahwa hal tersebut mengundang bahaya atau
sensitif terhadap bahaya kebakaran. Oleh karena itu harus diupayakan agar
kabel-kabel listrik ditempatkan sejauh mungkin dari sistem bahan bakar maka
harus dipilih kabel yang berkualitas baik, tidak mudah rusak. Jika ada
sambungan kabel maka kualitas sambungannya harus sesuai standar.
Untuk menghindari kebocoran bahan
bakar maka sistem bahan bakar harus dirawat secara rutin terutama pada daerah
karburator, saluran ventilasi tangki bahan bakar, dan sambungan pipa bahan
bakar.
Penanganan bahan bakar bensin harus
dilakukan secara hati-hati dan memenuhi persyaratan tertentu agar terhindar dari bahaya
kebakaran, yaitu :
1) Wadah penampungannya harus kuat. Dianjurkan dari bahan
pelat.
2) Disimpan ditempat yang sejuk dan tidak lembab.
3) Jauh dari sumber api atau kemungkinan terjadinya bunga
api.
b. LPG
Bahaya kebakaran yang diakibatlkan
oleh LPG jauh lebih besar dibandingkan dengan bensin karena LPG dapat menyebar
kemana-mana dalam ruangan tanpa terlihat, jika ada percikan bunga api maka gas
LPG di dalam ruangan tersebut akan terbakar sekaligus disertai dengan suara
ledakan. Sebenarnya LPG yang lepas ke udara akan berbau pada konsentrasi
tertentu, sehingga bisa dideteksi dengan indera penciuman, jadi pengguna LPG
perlu dilatih untuk mengetahui bau yang dihasilkan oleh kebocoran LPG.
Jika tercium bau kebocoran LPG dalam
suatu ruangan, maka harus dilakukan langkah-langkah penyelamatan sebagai
berikut:
1. Jangan menyentuh alat-alat listrik, seperti kontak dan
sakelar untuk menghindari terjadinya bunga api.
2. Jangan merokok, mematikan rokok, menyalakan korek api
di dalam ruangan.
3. Buka pintu ruangan lebar-lebar hingga terjadi
pertukaran udara di dalam ruangan.
4. Setelah beberapa menit, periksa kembali apakah masih
tercium bau pada ruangan.
Penyimpanan tabung LPG yang lebih
baik adalah di luar ruangan, tapi harus terhindar dari sinar matahari. Dengan
demikian , jika terjadi kebocoran gas LPG, bocoran tersebut akan terbuang ke
udara bebas.
c. Uap H2SO4 (Asam Sulfat)
Uap H2SO4
terdapat pada baterai yang sedang diisi (charge). Biasanya hal ini terjadi
karena pengisisan arus listrik yang terlalu besar mengakibatkan penguraian air
baterai menjadi hidrogen dan oksigen. Hidrogen inilah yang mudah terbakar
apabila ada percikan bunga api. Kalau hidrogen yang keluar dari lubang
ventilasi baterai ini terbakar, biasanya baterai akan meledak karena dibagian
dalam baterai juga terdapat gas hidrogen dan oksigen yang cukup banyak.
Untuk menghindari ledakan pada
baterai maka perhatikanlah hal-hal sebagai berikut :
1. Usahakan mengisi baterai dengan arus yang kecil.
2. Jika terpaksa harus melakukan arus pengisian yang
benar, maka kondisi penguapan air baterai harus diperiksa setiap 30 menit. Kalau penguapan terlalu
banyak, maka arus pengisian harus diperkecil.
3. Jangan menyentuh (melepas) kabel pengisian pada waktu
tercium bau gas yang berlebihan yang keluar dari baterai, atau jika terlihat
penguapan yang berlebihan keluar dari lubang ventilasi baterai.
4. Tunggulah hingga bau atau penguapan tersebut hilang,
barulah melepas kabel pengisian.
d. Asetilen
Asetilen adalah gas yang digunakan
pada perawatan kendaraan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan pelat.
Salah satu sifatnya adalah mudah terbakar apabila terkena percikan bunga api.
Bahaya yang ditimbulkan oleh
asetilen adalah jika gas tersebut terbakar sekaligus dalam volume yang cukup
besar. Hal ini akan terjadi jika ada kebocoran yang tidak terkontrol pada
selang, pipa dan sambungan, dimana asetilen disalurkan. Bisa juga karena tabung
asetilen kena radiasi panas yang berlebihan hingga tabung atau sumbatnya
meledak.
Untuk menghindari kebakaran akibat
kebocoran asetilen maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Tabung asetilen sebaiknya disimpan di luar ruangan
yang tidak terkena sinar matahari langsung atau radiasi panas.
2) Memeriksa keadaan pipa dan sambungan secara berkala.
3. Bahan yang
Mudah Merusak Kendaraan
Bahan Yang dimaksud mudah merusak
kendaraan adalah bahan-bahan cairan kimia yang kalau terkena cat, karet dan
logam kendaraan akan mengakibatkan cat atau karet rusak atau menimbulkan karat
pada logam secara cepat.
a. Bahan-Bahan
Yang Tergolong Merusak Cat
Bahan-bahan yang Tergolong Merusak
Cat :
1) Minyak rem.
2) Air baterai dan uapnya.
3) Thinner.
b. Bahan-Bahan
Yang Merusak Karet
Bahan-bahan yang tergolong merusak karet adalah :
1) Bensin, solar, minyak tanah.
2) Oli, grease (minyak gemuk).
3) Minyak rem.
Secara khusus ada karet yang dibuat
sehingga tidak rusak kalaupun terkena oli dan grease yaitu karet yang digunakan
sebagai seal oli atau grease, misalnya oli seal pada poros engkol. Ada juga karet yang
dirancang tahan terhadap minyak rem, yang digunakan sebagai oil seal pada
sistem rem.
c. Bahan-Bahan
Yang Mudah Menimbulkan Karat
Bahan-bahan yang tergolong mudah
menimbulkan karat adalah :
1) Air baterai.
2) Uap air baterai.
3) Air laut.
4) Air hujan.
5) Cairan yang konsentrasi asam atau garamnya tinggi.
c. Rangkuman
1. Tiga metode
yang biasa digunakan mengangkat mesin :
1. Block and
Tackle – ini memerlukan metode pemindahan
tambahan. Sebuah troli yang berjalan diatas diperlukan untuk membawa mesin ke bangku kerja.
2. Operasi secara manual, alat angkut hidrolik bergerak –
ini memberikan kemudahan mengangkat mesin dari truk dan dapat dengan mudah disetir
ke bangku kerja.
3. Forklift
troley or truck – digunakan
ketika mesin ditempatkan palet kayu. Mesin harus diletakkan pada palet sehingga
mesin tidak bergerak ketika diangkat.
2. Otot punggung juga bekerja pada lengan yang
sangat pendek maka kekuatan yang diperlukan sangat besar.
Bila suatu beban berat diangkat
kekuatan pada punggung dapat memelintir atau meremukkan tulang belakang bagian
punggung bawah.
3.
Gaya
gravitasi menarik semua benda ke arah bawah. Bila kita mengangkat sebuah benda,
badan kita harus mendapat kekuatan yang cukup untuk mengatasi gaya tersebut dan itu harus dikerjakan
melalui tangan dan punggung. Tangan bertindak sebagai tuas dan kekuatan yang
diperlukan untuk mengangkat adalah otot-otot.
4.
Prinsip-prinsip umum untuk penanganan secara manual yang benar adalah :
1. Usahakan benda sedekat mungkin, terhadap tulang
belakang.
2. Gunakan kedua belah tangan.
3. Gunakan cengkraman tangan yang aman.
4. Gunakan cara yang berirama, hindari bengkokan atau
puntiran yang tidak perlu.
5. Gunakan otot kaki untuk memberikan kekuatan mengangkat
sepenuhnya (bukan otot punggung), jagalah punggung tetap tegak ketika
mengangkat.
6. Perkecillah ketinggian mengangkat.
7. Bentuklah tim pengangkat bila mungkin.
5. Umumnya seorang pekerja perorangan yang
dewasa tak akan diminta untuk mengangkat, menurunkan atau membawa suatu benda
yang beratnya lebih dari 55 kg tanpa bantuan mesin atau bantuan lainnya.
6.
Cara mengangkat dan memikul benda
a. Waktu mengangkat benda, usahakanlah agar tubuh tetap
tegak.
b. Membagi-bagi berat beban sama rata.
c. Biarkan susunan tulang dari tubuh menyokong dan
menopang beban.
d. Gunakan alat pikul seperti penyandang, ambil kulit
atau pikulan.
7.
Tulang punggung manusia bukanlah mesin angkat dan efisien dan dapat
mudah rusak bila dipergunakan cara-cara yang tidak benar.
a. Suatu angkatan hendaknya dimulai dengan kedudukan si
pengangkat dalam sikap yang seimbang dengan meletakan kedua belah kaki agak
merenggang dan barang yang akan diangkat harus didekatkan dengan badan.
Yakinlah bahwa barang itu ada pegangan pengamannya. Sebelum mengangkat, badan
harus tegak dan dalam kedudukan sedikit mungkin dengan barang yang akan
diangkat.
b. Untuk mengangkat beban, mula-mula luruskan kaki. Cara
ini untuk meyakinkan bahwa daya angkat kita sedang disalurkan benar-benar
melalui urat-urat dan tulang-tulang.
c. Untuk melengkapi angkatan, luruskan badan bagian atas
sampai dengan keadaan tegak. Pengangkatan yang sempurna ialah menaikkan beban
separuh tinggi badan pada keadaan tegak.
8. Pemasangan selempang/tali
pengangkat
1. Selempang harus ditempatkan dibawah mesin di mana
mereka tidak merusak mesin pada saat mesin tersebut diangkat.
2. Selempang harus diperlebar, sehingga alat itu dapat
memikul beban mesin dengan rata.
3.
Titik angkat
harus didekatkan pada pusat massa
mesin (titik berat mesin).
9. Dalam penggunaan dan perawatan
kendaraan sudah tentu akan terlibat dengan bahan-bahan kimia yang apabila tidak
ditangani dengan baik dapat membahayakan kehidupan manusia atau lingkungan.
Bahan-bahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Bahan beracun.
b. Bahan yang mudah terbakar.
c. Bahan yang mudah merusak kendaraan.
10.
Bahan-bahan yang tergolong beracun adalah :
a. CO (karbon monoksida).
b. Pb (timah hitam).
c. Hg (air raksa).
d. Sealer
araldite dan plastic steel.
11.
Bahan-bahan yang tergolong mudah terbakar adalah:
a. Bensin.
b. LPG.
c. Uap baterai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar